Operator Selular Makin Serius Incar Pasar M2M

Bisnis baru yang digeluti beberapa operator selular, mulai menuai hasil. Sejak sekitar setahun lalu, beberapa operator mencoba untuk mencicipi bisnis baru, yaitu layanan machine to machine (M2M). Ini tidak lain karena pasar selular di Indonesia sudah mencapai titik jenuh. Penetrasi layanan selular di Indonesia saat ini sudah mencapai 110 %. Dengan kata lain, melampaui jumlah penduduk.

mobile m2m

Melihat kenyataan ini beberapa operator mencoba mencari pasar baru. Dan mesin diyakini menjadi pasar yang menjanjikan sebagai sumber mata penghasilan alternatif baru.

Upaya tersebut perlahan-lahan mulai memperlihatkan hasilnya. XL contohnya, sejak mencoba menggeluti bisnis M2M sejak sekitar setahun lalu, hingga kini berhasil meraup 92 ribu pelanggan. XL menawarkan berbagai macam layanan M2M, seperti AMR. (Automated Meter Reader), POS (Point Of Sales), EMS (Enterprise Mobile Solutions) / Sales Force, Fleet Tracking / X-Locate, dan Mobile Surveillance.

AMR ialah layanan untuk membaca dan mengirimkan data transaksi pada mesin (meteran listrik/air/gas). POS berfungsi menyediakan media pembayaran, Sales Force berfungsi mencatat transaksi penjualan. Layanan tadi dirancang untuk segmen korporat. Fleet Tracking adalah layanan untuk memantau posisi kendaraan.

Popularitas GPS Tracker

Mobile Surveillance adalah layanan pemantau yang dapat diakses dari ponsel. Ada juga Personal Tracker, yaitu perangkat mobile GPS dalam berbagai bentuk (jam, ID Card, ponsel). Alat ini untuk dapat mengirimkan informasi lokasi, berguna untuk memantau anak-anak maupun orang tua berusia lanjut.Ketiganya ini didesain untuk segmen ritel.

“Sebagian besar layanan M2M XL masih dimanfaatkan pelanggan korporat” ujar Agus lljusiantono, GM Marketing Product Development E&C. Dalam mengembangkan layanan M2M ini, XL menggandeng beberapa partner (Ericssson Indonesia, Ivio, Raztel, AQN, Huawei, dan Qualcomm).

Hingga akhir tahun 2012 jumlah koneksi M2M XL meningkat menjadi 104.000 koneksi, tumbuh lebih dari 100%. XL menargetkan peningkatan jumlah koneksi M2M sebanyak I Juta koneksi sampai dengan akhir tahun 2013. Bahkan lebih jauh XL menargetkan mampu mendapatkan 25 juta pelangga M2M di tahun 2015. “Saat ini kami sedang mempersiapkan produk M2M lainnya’1 ujar Arkav Juliandri,

General Manager Cloud and Machine to Machine Technology XL Axiata.

Selain XL, operator lain yang juga terjun ke bisnis M2M yaitu Indosat. Layanan M2M-nya banyak digunakan oleh pihak perbankan. Hal ini dikatakan oleh Fadzri Sentosa, Director & Chief Wholesale and Infrastructure Officer Indosat, “Pelanggan M2M terbanyak untuk saat ini berasal dari sektor perbankan,” ujarnya. Dijelaskan Fadzri, mesin-mesin ATM yang dimiliki perbankan selama kebanyakan menggunakan jaringan Indosat.

Layanan M2M Indosat juga dinikmati PLN, yaitu untuk listrik pra bayar atau penggunaan voucer untuk meteran PLN. Indosat juga bekerja sama dengan beberapa perusahaan taksi dan otomotif untuk layanan GPS tracker.

Fadzri menyebutkan pelanggan M2M kini telah mencapai lebih dari 10.000 pengguna. Meski masih terbilang kecil dari sisi jumlah pengguna, namun begitu Indosat yakin layanan M2M di masa datang akan semakin meningkat. Apalagi layanan M2M ini membantu Indosat dalam menambah pelanggan baru dari pelanggan non human. Besarnya potensi layanan M2M ini juga diamini oleh beberapa pemain di industri telekomunikasi. Ericsson salah satunya, yang memprediksi akan ada 50 miliar perangkat yang akan saling terhubung pada tahun 2020. Dan itu tentu terkait dengan layanan M2M.